Animated Dragonica Star Glove Pointer

Sabtu, 28 April 2012

perbedaan sturktur organisasi

Perbedaan struktur organisasi yang terjadi pada setiap organisasi ataupun suatu perusaan di sebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah beberapa faktor penyebab perbedaan organisasi tersebut.

  • Strategi. Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi maka logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Lebih tepatnya, struktur harus mengikuti strategi.
  • Ukuran. Ukuran adalah besarnya suatu organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam organisasi tersebut.
  • Teknologi Organisasi. Teknologi organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik dan cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.
  • Lingkungan. Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen kunci mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.
Perbedaan struktur organisasi tersebut juga dapat timbul sebagai akibat ke 4 keputusan pimpinan di atas. Untuk mengukur perbedaan itu perlu mengenal ciri atau dimensi struktur yg dapat diukur.

Tiga dimensi yang di pakai yaitu :

KOMPLEKTISITAS.

Kompleksitas mengacu pada sejauh mana pekerjaan dalam organisasidispesialisasikan. Dalam pembentukan organisasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga terjalin hungan kerja sama antara unit-unit kerja yang ada di dalam suatu organisasi. Perbedaan- perbedaan yang timbul dalam suatu organisasi disebabkan karena adanya perbedaan-perbedaan baik yang bersifat tingkatan struktur dalam organisasi, keahlian anggota organisasi dan juga bidang tempat dimana individu dalam organisasi itu berada.

Tiga Komponen yang terdapat pada kompleksitas suatu organisasi antara lain :

Difrensiasi Horizontal 
Difrensiasi Horizontal merupakan difrensiasi dimana tingkat difrensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan, dan tingkat pendidikan serta pelatihannya. Dapat dikatakan bahwa semakin banyak pekerjaan yang ada dalam organisasi membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan yang istimewa. Contohnya adalah di dalam suatu organiasi perusahaan terdapat seorang pegawai administrasi dan ada juga pengawai maintenance gedung walaupun keduanya memiliki tingakt jabatan yang sama tetapi mereka memiliki spesifikasi kerja yang berbeda-beda sesaui dengan latar belakang dan keahlian masing-masing.

Difrensiasi Vertikal
Difrensiasi Horizontal merupakan difrensiasi yang merujuk pada kedalaman struktur. Semakin banyak tingkatan antara Top Management dan tingkat hierarki paling rendah, makin besar pula kemungkinan terjadinya distorsi komunikasi dan koordinasi. Defersiasi Vertikal ini erat hubungannya dengan level / tingkat / jabatan suatu individu dalam suatu organisasi yang berimplikasi dalam tanggung jawab dan spesifikasi kerja mereka.

Difrensiasi Spasial
Difrensiasi Spasial merupakan difrensiasi yang merujuk pada sejauh mana lokasi kantor, pabrik, dan personalia yang tersebar secara geografis. Deferensiasi inilebih mengarah kepada kecenderungan perbedaan spesifikasi kerja individu yang diakibatkan perbedaan lokasi kerja.

SENTRALISASI.

Mengacu pada sejauh mana wewenang dipertahankan dalam pekerjaan pimpinan. Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.

Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.

FORMALISASI.

Mengacu pada sejauh mana kebijaksanaan, peraturan dan prosedur ditetapkan secara tertulis. Formalisasi menunjukkan tingginya standardisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun jabatan dalam suatu organisasi. Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin teratur perilaku bawahan dalam suatu organisasi.

Formalisasi bisa dicapai melalui pengaturan yang bersifat on the job dimana organisasi akan menggunakan lebih banyak peraturan maupun prosedur untuk mengatur kegiatan karyawan. Akan tetapi, formalisasi juga bisa dicapai apabila latihan maupun pendidikan dilakukan di luar organisasi (off the job), yaitu sebelum seseorang menjadi anggota organisasi.

Berbagai Teknik Formalisasi

Seleksi, persyaratan peran, peraturan, prosedur, kebijakan, pelatihan, dan ritual merupakan teknik-teknik yang digunakan dalam formalisasi. Berbagai teknik ini pada dasarnya bertujuan untuk membakukan jabatan dan pelaksanaan kegiatan. Peningkatan kompleksitas organisasi juga sering kali merupakan tindakan untuk membuat organisasi dengan lebih banyak bagian yang bersifat baku sehingga juga meningkatkan formalisasi.

Penganut teori X cenderung tidak mempercayai kreativitas bawahan dan lebih menginginkan bawahan bertindak sesuai prosedur baku sehingga lebih menyukai derajat formalisasi yang lebih tinggi.

kesimpulan:

perbedaan sturktur organisasi adalah hal yang tidak bisa dipungkiri. perbedaan diperuntukkan untuk membandingkan antara satu sistem dengan sistem yang lainnya agar dapat melihat mana sistem yang lebih baik untuk digunkan dan mana yang tidak.

sumber: 

0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More