Animated Dragonica Star Glove Pointer

Minggu, 27 Februari 2011

Manusia dan penderitaan

1. Pengertian penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Sedangkan kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra, artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan beritngkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula penderitaan merupakan suatu energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan risiko hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yan gkadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan diri dariNya. Untuk itu manusia telah diberikan tanda sebelumnya, tanda demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Manusia sebagai homo religius kepadanya tuhan telah memberikan banyak kelebihan dibandingkan dengan mahkluk ciptaannya yang lain. Sekarang tergantung kepada manusia itu sendiri dalam menyikapinya, mampukah manusia mengedalikan dirinya? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan tuhan memang lebih kecil dari dirinya, akan membuat manusia merskan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur bahwa tuhan tidak memberikan cobaanyang lebih berat dari yang dialaminya.
Baik dalam Al Qur’an maupun kitab suci agam lainnya banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaanyang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusiaakan adanya penderitaan. Tetapi seringkali umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
Berbagai macam kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Penderitaan fisik yang dialami oleh manusia tentulah tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja. Sekali lagi semuanya itu merupakan risiko karena seseorang mau hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.
Studi kasus; tidak ada yang mesti dan terlalu dipermasalahkan dalam materi kali ini karena penderitaan merupakan risiko seseorang dalam menjalani kehidupan didunia atau dimuka bumi ini. hanya yang mesti kita prihatinkan adalah masalah pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, dan lain-lain. Untuk menghindarinya tetaplah waspada, dan untuk mencegahnya hanya dapat dilakukan dengan kesadaran sipelaku itu sendiri.
Opini; Manusia seharusnya sudah mengetahui bahwa penderitaan merupakan risiko dalam menjalani kehidupan, untuk itu maka manusia dianjurkan untuk selalu bertawakal / bertobat, pasrah dan ikhlas dalam menjalani kehidupan ini serta senantiasa beryukur kepadaNya. Jadilah orang yang selalu mensyukuri atas apa yang telah ditakdirkan Allah SWT, jangan menjadi manusia yang selalu mengeluh dan itu artinya sama dengan mengkufuri nikmat Allah SWT.
Sumber : Seri diktat kuliah MKDU ilmu budaya dasar widyo nugroho dan achmad muchji UNIVERSITAS GUNADARMA

0 comments:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More