Istilah otokratis berasal dari dua kata autos dan kratos. Autos berarti sendiri atau diri pribadi. Kratos adalah kekuasaan atau kekuatan. Jadi Otokratis berarti berkuasa sendiri secara mutlak. (centre of authority). Kepemimpinan otokratis merupakan kepemimpinan nyang dilakukan oleh seorang pemimpin dengan perilaku otoriter.
Pemimpin otoriter (diktator) dalam praktik memimpin ia mengutamakan kekuasaan (power) . Seorang pemimpin bertipe otokratis menganggap dirinya adalah segala-galanya (people centered) Egonya kokoh menyatakan bahwa dirinya adalah pusat kekuasaan dan kewenangan sehingga ia berhak menjadikan anak buah sesuai dengan kehendaknya.
Pemimpin jenis otokratis biasanya sangat perhatian terhadap efisiensi dan efektivitas kerja, tapi sayang meninggalkan perhatian pada peran anak buah dalam satu kesatuan gerak guna keberhasilan kepemimpinannya. Bagaimana tipe perilaku atau ciri pemimpin otokratis ? Untuk menggambarkan hal itu, maka tipe kepemimpinan otokratis dapat ditelusuri dari perilaku yang merinci ciri-ciri tipe pemimpin yang mempraktekkan kepemimpinan perilaku otokratis. Pemimpin otokratis dalam memimpin para pengikut menempatkan dirinya sebagai pusat kekuasaan. Perilaku memimpin akan menampakkan ciri kepemimpinannya antara lain :
* Memegang kewenangan mutlak (bersikap adigang, adigung dan adiguna).
* Kuasa dipusatkan pada diri pemimpin (aji mumpung).
* Merumuskan sendiri ide, rencana dan tujuan.
* Memilih kebijakan sendiri.
* Menetapkan keputusan sendiri.
Tipe perilaku pemimpin otokratis memimpin dirinya
Perilaku seorang pemimpin otokratis tampak dari kegiatan perilakunya memimpin anak buah. Perilaku itu akan menunjukkan tipe kepemimpinannya, antara lain sebagai berikut :
* Memraktekkan komunikasi satu arah (one way traffic of comunication)
* Pengawasan kepada anak buah ketat.
* Saran, pertimbangan, pendapat dari bahawan tertutup sama sekali.
Tipe perilaku otokratis jika menghadapi bawahan
Tipe pemimpin otokratis tampak dalam kegiatan membina bawahan, dan perilakunya antara lain berciri berikut dibawah ini. Namun demikian pada situasi dan kondisi tertentu pemimpin otokratis masih diperlukan. Adapun ciri pemimpin otokratis antara lain meliputi :
* Mementingkan tugas dibandingkan pendekatan kemanusiaan
* Memaksa bawahan untuk patuh dan menuntut kesetiaan mutlak
* Memaksa, mengancam, menghukum atau bahwkan mengintimidasi terhadap anak buah
* Serba intruksi dan perintah
* Kasar dalam pikiran, perasaan dan perbuatan
* Kaku dalam pergaulan terutama kepada anak buah
* Mencari perhatian ke atasan kalau ia pemimpin tingkat lini dan tingkat menengah
* Lebih banyak kritik dari pada memuji bawahan